Apakah aman melakukan konsultasi aborsi lewat internet?
Dalam konsultasi online, tenaga medis kamu mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan demi memastikan kamu bisa melakukan aborsi medis dengan aman.
Ada beberapa alasan kenapa kamu mungkin tidak bisa menggunakan pil untuk aborsi. Kamu sebaiknya tidak menggunakan pil aborsi kalau:
- Seseorang memaksa kamu untuk menghentikan kehamilan
- Kamu tidak yakin untuk mengakhiri kehamilan
- Kamu punya alergi terhadap Mifepristone, Misoprostol, atau prostaglandins
- Kamu punya salah satu dari penyakit berikut: gagal adrenal kronis, gangguan hemorrhagic atau kelainan/penyakit pendarahan, porfiri turunan (kemungkinannya sangat kecil kalau kamu punya satu dari penyakit tersebut dan tidak mengetahuinya)
- Kamu mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
- Kamu tidak bisa mencapai rumah sakit atau klinik kesehatan dalam waktu sejam
- Kamu sendirian. Kamu sebaiknya minta pasangan, teman, atau orang yang kamu percaya untuk bisa mendampingi kamu selama menggunakan pil aborsi.
Kalau kamu punya intrauterine device (IUD) atau spiral, kalau mungkin, kami menyarankan untuk mencabutnya sebelum menggunakan obat-obatan.
Ketika dilakukan pada kehamilan 12 minggu pertama, aborsi dengan pil memiliki risiko komplikasi yang sangat rendah. Risiko ini sama dengan perempuan yang mengalami keguguran dan dapat diatasi dengan mudah oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih. Perawatan medis lebih lanjut berupa vakum aspirasi atau pengobatan untuk kehamilan berlanjut atau aborsi yang belum tuntas. Dari 100 perempuan yang melakukan aborsi medis, 2 atau 3 di antaranya perlu pergi ke dokter, layanan kesehatan, atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.