Apa efek samping dari obat-obatan aborsi medis?
Efek samping yang wajar dari aborsi dengan pil biasanya nyeri dan kram sekaligus pendarahan yang juga berbarengan dengan keluarnya gumpalan darah dan jaringan/tisu. Mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, dan keringet dingin atau demam juga mungkin dialami.
Demam yang mulai setelah penggunaan Misoprostol dan berakhir kurang dari 24 jam dan kurang dari 38,5 derajat Celcius merupakan efek samping yang wajar. Kalau demam berlangsung lebih dari 24 jam atau lebih tinggi dari 38,5 derajat celcius, kamu harus segera mencari bantuan medis di layanan kesehatan.
Reaksi alergi terhadap obat-obatan dapat menyebabkan gatal-gatal (bekas gatal atau bentolan di kulit). Silakan merujuk pada pertanyaan “Apa saja gejala atau reaksi alergi?”
Kalau reaksi efek sampingnya ekstrem, kamu mungkin mengalami komplikasi. Silakan lihat pertanyaan “Bagaimana cara mengetahui komplikasi dan apa yang harus dilakukan?” kalau kamu merasa mengalami efek samping yang tidak wajar.
Informasi tambahan:
Banyak perempuan mengalami nyeri dan kram selama proses aborsi medis setelah menggunakan Misoprostol. Di dalam kebanyakan publikasi ilmiah dalam topik ini, kebanyakan perempuan mendeskripsikan nyerinya sedikit lebih sakit daripada nyeri menstruasi.
Beberapa perempuan akan mengalami mual, muntah, atau diare, tetapi ini juga terasa seperti efek kehamilan awal alih-alih penggunaan Mifepristone dan Misoprostol. Biasanya, efek samping akan berangsur-angsur hilang sendiri dan tidak membutuhkan perhatian medis. Sakit kepala,sedikit pusing, demam, dan keringet-dingin juga merupakan gejala yang akan hilang dengan sendirinya.